Hanya ketika kita saling membisu, aku seperti membaca
berlembar catatan kosong. Peluh juga tak mengalah menemani dua bibir terkatup
kelu.
Bisakah kita lebih menyederhanakan dua jalan tempat kita
berpijak, menginjak jejak yang sama seolah berjalan namun tidak.
Kita masih di sini, sesungguhnya.
Tak beranjak dari ta’aruf pertama di suatu pagi lima tahun
yang lalu...
Saat engkau bertanya tentang cinta,
Dan aku menjawab
cinta itu adalah Kau.
Lalu mengizinkan waktu menemukan kita bergandeng tangan berpuluh tahun lagi....
2 Comments
subhanallah dalam sekali tulisannya :) calon penulis hebat! Ayo dikirim ke media!
ReplyDeleteAlhamdulillah,,, Makasih kak motivasinya.
ReplyDeleteSaya selalu ragu, tapi saya akan belajar lebih mengahargai kemampuan yang sy miliki. :)