Ada
yang ganjil pada Ramadhanku kali ini, tersebab sekat ruang dan waktu, pun
keadaan. Tapi benarlah, hanya ketika kehilangan kita tahu apa itu ada.
Kebersamaan.
Seperti telah menjadi sebuah tradisi untuk
menghabiskan Ramadhan dengan ngumpul tuk berbuka bersama, meski itu hanya
sesekali waktu, atau duduk bersama sambil tilawah untuk kemudian saling
mengukur diri dalam fastabiqul khairat…. Duduk berjejar mendengar kajian ba’da
subuh, lalu yang paling sederhana, pulang dan jalan bersama.
Ramadhan
kemarin, meski tak seramai masa santri, tapi cukuplah untuk menjadi kenangan
yang hangat. Siapa yang akan mengira jika di antara kita telah mendapat karunia
merasai Ramadhan di tanah para Nabi, ( selamat Mace :) ), Marwah yang beberapa
bulan sebelum Ramadhan menyempurnakan separuh agamanya, Amma yang kemudian
hamil dengan anugerah bayi kembar yang dikandungnya, pun teman-teman lain yang
mendapat apa yang mereka dapatkan tahun ini, hingga Ramadhan menjadi sunyi dengan
waktu yang tak lagi menjadi milik teman.
Biarlah,
kawan…
Kalian
tahu aku. Selalu melankolis merindui hal-hal yang mungkin tak penting bagi
kalian. Beginilah aku, sekali waktu disandra kenangan dan menjadi galau. Heheh…
Ramadhanku
tahun ini berlalu di rumah saja sambil terus merindu suasana lalu. Tak
seistimewa saat kita duduk melingkar menunggu buka puasa sambil membaca
ma’tsurat dan tilawah, berebut sepiring kamblas sambil tertawa-tawa, dan saling
melempar senyum saat duduk mendengar ceramah subuh lalu di antara kita ada yang
tertidur duduk.
Yah,…
selepas menulis ini, aku rasa akan sedikit baikan. Kalian tahu, merindukan
kalian seperti bermain di bawah guyuran hujan yang deras. Dingin tapi
menyenangkan….
Ramadhan
ini, seperti sebelum-sebelumnya, selalu tersisa kekakugaman pada teman kita
Lula, yang selalu istiqamah dengan target Ramadhannya, :)
Meski
tak bersama, kuharap dalam doa-doa kita tak pelit menyelip nama-nama saudara
kita, agar meski tak di dunia, kelak di akhirat, doa-doa itu mengumpulkan kita
dalam SyurgaNya. (kembali menikmati kamblas yang jauuuuuuuuhhh lebih yummy….
Ahahah … )
Ah,
ya, sebelum beranjak dari tulisan ini, teriring salam special untuk sahabat
kita, iyla…. Yang selepas Ramdhan juga _insyaAllah_ kan segera menggenapkan
separuh agamanya, semoga yang terbaik untuk kita semua.
#sun
kangen, ophy….
Maros, 23 juli 2013
Pukul 02.15, sejenak sebelum shalat lail...
0 Comments