SG : Pinterest |
Dulunya,
saya pikir tidak apa-apa menandai pasangan di media sosial seperti Facebook. Lumrahlah
itu, banyak orang senang melakukannya, terlihat romantis dan kompak.
Sampai
saya akhirnya tiba di suatu moment ketika melihat salah satu akun teman
menandai suaminya dengan video ceramah dan artikel bertema ; nafkah,
kecenderungan suami pada ibunya sehingga tidak adil, dan lainnya.
Entah
mengapa, terbesit begitu saja dipikiran saya tentang ; Mungkin si suaminya
kurang memberi nafkah…. Mungkin suaminya tidak adil dalam bersikap antara
ibunya dan istrinya.
Pikiran
seperti itu terbesit begitu saja saat di kesempatan lain, saya melihat akun
suami teman menandai istrinya dengan artikel semacam cara merawat tubuh. Yeah…
jangan ditanya apa yang saya pikirkan, jelas sekali rasanya si suami teman itu
sedang mengatakan lewat postingan yang menandai istrinya : “Gini kek, jangan kayak upik abu mulu… “
Entah
saya saja, ataukah ada orang lain yang berpikiran sama dengan saya, tapi sejak
menemukan perasaan dan pikiran seperti itu, saya merenung. Betapa sangat mudah bagi
kita membuka aib-aib pasangan kita hanya dengan menggerakkan jemari kita
menshare status, artikel, bahkan video ceramah pada pasangan kita, yang
sebenarnya secara halus (bisa saja) mengoyak perasaan pasangan. Menjatuhkan wibawa
dan harga diri pasangan.
Beberapa
orang bisa saja melihatnya sebagai sebuah romantisme, tapi sebagian lainnya
bisa juga melihatnya sebagai sebuah penampakan aib yang terselubung.
Bagaimanapun,
masing-masing kita adalah pakaian bagi pasangan kita. Jangan sampai kita
menjadi “pakaian koyak” yang menampakkan kekurangan pasangan karena kurang
bijak dalam hal menandai pasangan di media sosial.
Tahu
kan ‘Pakaian koyak”? itu tuh… yang biasanya jadi cadangan buat bersihkan
kotoran di lantai. Tidak ada orang yang menyimpan pakaian koyak di tempat yang
terhormat. Jadi jika pasangan mulai tidak menghormati, menghargai, dan peduli pada kita,
jangan-jangan kita telah menjadi “pakaian koyak” itu tanpa kita sadari.
Salam.
Larut
Malam, nasyid dan halaman terakhir tesis. 15 Maret 2018.
0 Comments